Rabu, 02 Mei 2012

Strategi Persuasif Peningkatan Penjualan yang Menyerang Alam Bawah Sadar

He...he.... Judulnya sengaja saya buat sedikit formal dan hiperbol demi peningkatan pengunjung pada blog saya.
Pengalaman menjadi sales, adalah pengalaman yang sangat berharga bagi diri saya. Menjadi sales sama dengan menjadi pembelajar tiada henti, meskipun ada kaidah-kaidah baku untuk pembimbingan penjualan, namun dinamika lapangan menuntut saya untuk menjadi seorang spontanitas yang cerdas. Membaca prilaku seseorang, membaca track bisnis, membaca kondisi sekitar, memperhatikan cuaca, menerawang latar belakang etnis; adalah gabungan analisa yang harus segera saya dapatkan setelah melempar senyum dan mengucapkan “Selamat” seperti “selamat pagi".
Kebiasaan membaca konsumen selagi saya pada posisi penjual, ternyata juga terbawa  ketika saya menjadi konsumen dan mencoba membaca strategi berjualan produsen. Dari hasil pembacaan saya terhadap beberapa swalayan yang saya kunjungi, ternyta ada teknik peningkatan penjualan terhadap konsumenyang jarang disadari oleh konsumen, di antara yang saya temukan adalah: 
1. Memajang Snack dan Permen Di Samping Kasir;
Ini trik tercerdik. Para pengelola memasang snack dan makanan kecil di samping kasir setinggi mata anak balita. Balita yang ikut mengantri dengan orangtua tentu akan sangat tergoda dan meminta kepada orangtuanya untuk dibelikan snack tersebut.
2. Tidak Semua Kasir Aktif;
Ini juga trik cerdik. Dengan jumlah kasir yang sedikit akan mulai terjadi antrian, biasanya pengelola pasar swalayan mempunyai pedoman bahwa panjang antrian harus sejumlah 7-9 orang. Jumlah antrian ini akan membuat pengunjung merasa pusat perbelanjaan tersebut adalah pusat perbelanjaan yang ramai. Selain itu sambil mengantri mereka juga akan melihat-lihat etalase di samping kasir, antrian ini memperbesar kemungkinan mereka untuk membelinya.
3. Ubin Ukuran 30 x 30
Mungkin anda sudah pernah berkunjung ke Ma**o ataupun Af**, harga mereka bersaing, pengunjungnya dulu juga banyak, tetapi mengapa mereka merugi? Jawabannya ada pada ubin mereka. Mereka menggunakan cor semen polos untuk lantai mereka. Hal ini menyebabkan para pengunjung yang berkunjung secara tidak sadar berjalan dengan cepat. Berbeda dengan pesaingnya semacam Hyper***, mereka menggunakan ubin ukuran 30×30, menurut riset inilah ukuran yang paling tepat untuk membuat para pengunjung memperlambat langkah mereka dan menengok kanan kiri, para pengunjung akan memperlambat langkah mereka karena mereka secara tidak sadar mengalami guncangan-guncangan karena roda troli mereka melewati sambungan ubin.
4. Memperbesar Budget Pembeli
Pembeli datang dengan batasan tertentu “Hari ini Cuma boleh belanja Rp 300.000,00”, namun tentu saja pembeli tidak mungkin hanya membawa Rp 300.000,00 kan? Bahkan pada umumnya pembeli juga membawa ATM atau kartu kredit.
Bagaimana cara memperbesar budget pembeli? Ternyata mudah.. Gunakan harga yang tidak pas seperti Rp 12.890,00. Saat kita melihat satu harga seperti ini kita akan langsung sadar bahwa sebenarnya harganya adalah Rp 13.000, rupiah. Namun dengan banyaknya barang yang dbeli (dan seringkali untuk satu jenis tidak hanya satu), secara tidak sadar ketika menjumlahkannya pembeli akan membulatkannya menjadi Rp 12.000,00. Dan ketika membayar prmbeli baru menyadari karena uangnya menjadi kurang.
5. Merubah letak barang-barang secara berkala
Pembeli datang dengan daftar belanjaan. Itulah yang paling ditakuti para pengelola pasar swalayan. Tapi ternyata mereka tidak kekurangan akal. Rotasi saja letak rak-rak secara berkala. Hal ini akan membuat pembeli harus mencari letak barang yang dibeli, saat mencari barang yang akan dibeli tentu saja pembeli juga harus melewati barang-barang lain, di sinilah pikiran pembeli mulai termanipulasi untuk membeli barang yang tidak diperlukan karena terpengaruh tulisan “disc” dan “buy 1 get 1”
Itulah yang saya temukan dari teknik peningkatan penjualan mereka yang sering tidak kita sadari. Satu lagi, senyum perempuan cantik sebagai kasir sering tersenyum dan menawarkan pulsa juga sering mengganggu gengsi saya sebagai laki-laki. Inilah trik pasar yang sempurna di mana bisa menyerang sisi behavior manusia.

Sebagai kata penutup dari saya "jika kamu tahu bahwa konsumen itu bernafsu untuk membeli, maka janganlah terlihat bernafsu untuk menawarkan".

0 komentar:

Posting Komentar