Salam untuk nurani Romdoni
"Kamu telah terlalu sibuk dengan segala beban kerja, sempatkanlah dirimu untuk melihat hal lain yang menyenangkan di luar sana". Dorongan batin itu akhir-akhir ini terus mencoba memprovokasi diri ini agar sedikit keluar dari kepenatan dan beban yang ada.
Jika dulu ketika diriku lebih banyak berjuang dengan tenaga untuk mengejar uang, dunia tulis-menulis adalah tempat rekreasi yang menyenangkan. Kalau bosan dengan itu, mengunjungi perpustakaan atau mengunjungi toko buku adalah alternatif yang tidak kalah ampuh mengusir kepenatan. Tapi kini, hari-hariku dipaksakan untuk selalu membaca dan memahami be-jubel teori dan mereduksinya menjadi materi edukasi bagi teman-teman yang menjadi relasi kerjaku. Huh... Terkadang aku harus memvisualkan apa yang aku baca dan aku pahami agar lebih mudah dimengerti oleh teman-temanku.
Kadang batinku menghakimi diriku, "Kamu ini terlalu perfeksionis"! Aku bukan perfeksionis, aku hanya mencoba mengejar mutu; elakku (yang kadang menang dan sering juga kalah). Konsumsi kafeinku akhir-akhir ini meningkat dua kali lipat, begitupun dengan tembakau; gara-gara seringnya perdebatan itu terjadi.
Aku sadar betul bahwa pekerjaanku saat ini tidak jauh berbeda dengan sekolah, banyak sekali yang aku pelajari. Hari-hariku selalu diisi oleh pengetahuan baru baik itu yang aku dapatkan sendiri maupun hasil sharing dengan teman sejawat.
Hobiku dulu kini telah menjadi rutinitasku. Aku merasa bahwa ada dua entitas batin dalam hidupku yang mereka sama sekali tidak bersatu. Kadang aku membentak satu batinku dengan batinku yang lain, dan kadang aku membentak dengan bahasa lain agar salah satu batinku tidak terlalu tersinggung "I love to laugh and let you watch me laughing. I just want you to know, that could be the happiest laughter I had". Ha....ha....
Ain't none of us are pure sane
and ain't none of us are pure crazy
Ha.....ha.....
0 komentar:
Posting Komentar